Sebagai anak kosan, aku harus pintar mengatur keuangan. Aku harus benar-benar bisa memilah setiap kebutuhan yang ada. Apalagi sebagai seorang wanita, selalu saja ada hal kurang perlu yang aku inginkan. Entah itu terpikat karena terlihat lucu dan menarik, atau hanya sekedar beranggapan bahwa barang itu akan aku butuhkan suatu hari nanti. Pastinya, itu hanya menjadi barang yang kurang bermanfaat jika aku memaksa diri untuk tetap membelinya. Ya, itulah salah satu hal yang perlu dikendalikan. Pangan, tentunya menjadi prioritas. Aku biasa mengolah makanan sendiri. Memasak sendiri bisa menekan pengeluaran, di samping menjaga kebersihan dan kualitas makanan. Siapa sih yang tidak mau sehat namun tetap bisa hemat? Tak hanya sehat tapi juga cerdas. Hal ini jelas menjadi dambaan bagi setiap orang. Disibukkan dengan aktivitasku sebagai karyawati dan juga mahasiswi, membuatku berpikir untuk mencari bahan makanan yang mudah didapat, bisa diolah dengan cepat dan bervariasi serta terjangkau...
Pada akhir tahun 2016 ini terukir sebuah moment berharga untuk sahabatku, Fira. Dia baru saja menyelesaikan pendidikannya pada sebuah sekolah kedinasan di Jakarta. Tentu saja aku ikut bangga kepadanya. Dulu kami bersama-sama menempuh pendidikan di jenjang SMA, dengan jurusan yang juga sama, meskipun berbeda angkatan. Berawal dari rubik, kami berteman. Memiliki hobi yang sama, saat itu menjadikan kami tak hentinya berbincang dengan bahan obrolan yang tak kunjung tuntas. Fira memang selalu didepanku dalam beberapa hal kecakapannya, terutama bahasa Inggris. Setiap poem yang dia buat tak pernah gagal untuk membuatku tersenyum. Dia memang cerdik untuk menghangatkan suasana dan membuatku selalu nyaman dengannya. Tak jarang aku pun meminta pendapatnya dalam berbagai hal. Dia pun mendapat julukan si “ hi-tech ” dari teman-temannya. Ya, dia tak pernah berhenti belajar dan selalu mengikuti perkembangan teknologi. Duduk berlama-lama dengan game sudah menjadi salah satu kebiasannya. Tetap...