Setelah aku merilis single perdanaku yang berjudul “Goodbye (Selamat Tinggal)” pada tanggal 28 September 2016, banyak yang melontarkan pertanyaan
kepadaku, “Apakah akan meninggalkan IT dan lantas berkiprah di dunia musik?”
Aku terlahir dalam keluarga pemusik dan pecinta seni. Selain dongeng Si Kancil, alunan musik yang ibu
mainkan sering kali meninabobokanku. Nyanyian-nyanyian kecil menggumam akrab mengiringi
hari-hariku yang penuh dengan mainan. Ya, tentu saja aku gemar bermain seperti
anak lainnya yang seusiaku meskipun porsi makanku lebih daripada mereka. Tak
hanya Barbie, Lego, Hewan Cyber, Monopoli,
Ular Tangga, BP, Game Bot, dan mainan anak-anak 90an lainnya, tapi aku pun
senang bermain dengan mini pianoku. Aku
menggarap berbagai soundtracks film-film
kartun kesayanganku dalam nada sederhana.
Menjuarai Lomba Mozaik se-Provinsi Jawa Barat ketika Taman Kanak-Kanak,
menjadi awal kisahku dalam mengukir prestasi di bidang seni. Namun, aku
lebih serius menekuni bidang akademis sehingga aku tak pernah alpa untuk meraih
peringkat 1 di kelas. Di usiaku yang menginjak 9 tahun, aku mulai sering tampil
di berbagai pentas seni. Menyanyi
sambil bermain piano dalam upacara-upacara dan event-event kenasionalan hingga menjadi seorang sinden. Sering kali aku tidak memahami isi
lagunya, karena aku tidak
menggunakan Basa Sunda dengan baik di rumah. Maklum, ayahku seorang arema dan ibuku
dari seberang. Namun aku selalu bekerja keras untuk melafalkan dan mebawakannya
dengan baik. Aku menjuarai anggana sekar putri saat itu, dengan lagu yang kubawakan
berjudul “Ganti Taun” dan “Ieu-ieu Layang”. Dan aku pun menjuarai perlombaan
lainnya yang dimandatkan kepadaku.
Aku menjadi pemimpin redaksi sebuah majalah sekolah dan aku aktif di
komunitas DKC saat SMP. Dari mulai sanggar sastra, teater, bahkan seni rupa
karena aku menjadi salah satu nominasi Pelukis Pelajar Cianjur. Aku mulai
memberikan les musik sesuai permintaan teman dan akhirnya kepada orang yang tak
ku kenal sebelumnya. Jemariku masih tak bosan untuk menari di atas piano, mengiringi paduan suara
setiap upacara serta event
lainnya. Disini pertama kalinya aku membentuk sebuah band beranggotakan perempuan dan mengikuti parade-parade band yang digelar. Aku selalu
mendapatkan nilai yang nyaris sempurna dalam pelajaran kesenian di kelas
sehingga mendapat piagam penghargaan sebagai peraih nilai tertinggi Mata Pelajaran Seni. Di samping itu, aku
sangat menyukai MIPA, nilai-nilai yang kuraih selalu memuaskan. Hal ini yang
menyebabkan aku yakin untuk menggeluti Ilmu Alam saat masuk SMA.
Sama seperti sebelumnya, aku masih gemar bermain musik di SMA. Tak hanya
tampil dengan bandku sendiri tapi aku
kerap kali memenuhi ajakan untuk menjadi additional
player. Meski tidak menargetkan sebuah nominal, namun dompetku semakin
tebal. Apalagi aku juga memberikan Les Matematika kepada siswa-siswi SMP dan
mengupas tuntas soal-soal dalam persiapan menjelang UN SD serta SMP. Meskipun
kerap kali sibuk mengurus kegiatanku di luar sekolah dan les mandarin, namun
aku tetap konsen dengan pelajaran-pelajaran di sekolah. Aku berhasil menjuarai
Olimpiade Astronomi, ASEAN Model-Universitas Pasundan, Vocal Grup GGI, dan lainnya.
Tak hanya ilmu yang bertambah, namun juga teman-teman, seperti saat mengikuti
Pendidikan Lingkungan dan Peduli Alam Program MAB UNESCO-LIPI di Bogor.
Prestasiku di SMA diakhiri dengan menjadi Juara Umum Program IPA.
Memasuki masa kuliah, pelajaran yang kusuka bertambah lagi, yaitu programming. Sampai-sampai aku berharap
menjadi seorang programmer. Berbagai
macam proses bisnis dalam keseharian, aku tuangkan menjadi aplikasi-aplikasi desktop. Aku tak pernah gagal meraih grade A untuk semua mata kuliah yang
berkaitan dengan programming dan IT sehingga aku lulus dengan predikat cum laude. Dunia IT tak menghentikanku bermusik, aku masih sering tampil menjadi guest star di sebuah acara-acara kampus.
Karir bukan sebagai penghambat untuk terus belajar dan berkarya serta eksis di
dunia musik. Dan karena ini, aku mulai belajar bermain Digital Audio Workstation. Bagiku, musik dan teknologi berjalan
selaras.
Bagaimana dengan kalian, girls?
Bagaimana dengan kalian, girls?
Komentar
Posting Komentar